PESANTREN TAHFIDZ MODERN HIDAYATULLAH
Binaan Yayasan Bedah Harapan Bangsa
Alamat : Desa Mataiwoi, Kec. Andowia, Kab. Konawe Utara
Perihal : Permohonan Bantuan Dana
Kepada Yth Bapak/Ibu
Pemerhari pemuliaan al qur’an , Yang
mendambakan Kemuliaan Disisi Allah SWT.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh,
Alhamdulillah, semoga segala pengorbanan harta,
waktu, tenaga dan pengetahuan yang selama ini kita berikan kepada keluarga kita
dan saudara-saudara kita yang membutuhkan dibalas oleh Allah SWT dengan ampunan
yang melebihi segala khilaf dan dosa-dosa kita, Aamiin. Sehubungan dengan
bertambahnya santri dan kurangnya fasilitas yang ada, maka kami selaku Pengurus
Pesantren Tahfidz Modern Hidayatullah, Binaan Yayasan Bedah Harapan Bangsa, menyampaikan
kepada publik, bahwa kami bermohon bantuan dana pembangunan dan penyelesaian
bangunan darurat dan semi permanen kami yang antara lain :
1.
Pembangunan Masjid Pesantren Semi
Permanen (10m x 10m) = Rp. 50.000.000,-
2.
Pembangunan Asrama Putra semi permanen (4m x
8m) =
Rp. 25.000.000.-
3.
Pembangunan Asrama Putri semi permanen (6m x
8m) = Rp. 35.000.000,-
4.
Pembangunan Ruang makan putra dan putri,
darurat (6m x 6m) = Rp. 15.000.000,-
5.
Pembangunan dapur umum dan wc, darurat (6m x
6m) = Rp.
15.000.000,-
6.
Tambahan upah tukang terampil dari kerja bakti
santri putra = Rp. 10.000.000,-
Jumlah keseluruhan = Rp.
150.000.000,-
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas
uluran tangan dan gayung sambut bapak dan
ibu semuanya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Mataiwoi, 20 Maret 2018
Pimpinan
Pesantren,
(Ustadz Sulaiman)
Sekretaris,
(Ustadz Sardin)
Ketua Yayasan Bedah Harapan Bangsa,
(H. Riduar Saranani)
Sekilas uraian harapan kami, sebagai pengurus
pesantren tahfidz modern hidayatullah,
Mimpi Kami terlalu besar untuk mendirikan
pondok pesantren, namun diwilayah kami orang yang layak secara ekonomi untuk
mendirikan, belum ada panggilan untuk menjawab kebutuhan ini.
Dari kecil kami belajar bidang al qur’an, Kami
mau berdagang atau bertani, kami tidak memiliki keterampilan itu, pekerja bangunan,
fisik kami tidak mendukung profesi mulya ini, menjadi abdi negara lowongan
sangat kompetitif, hendak mendirikan pondok pesantren seperti dalam mimpi dan
ilmu kami, apa mungkin masih ada yang peduli pada pengabdian ini?.
Kami harus
bagaimana, anak, istri membutuhkan sosok kepala keluarga yang memiliki profesi,
telah kami coba hingga 10 tahun lamanya menekuni profesi pengajian
keliling, namun menjelang usia 50 tahun, tenaga kami sudah tidak mendukung
lagi.
Sekarang saatnya urat malu diraut
wajah mengalahkan impian kami untuk memperjuangkan hak hidup kami dan agama
Allah, berbekal tanah wakaf penduduk
lokal seluas 1 hektar, di desa Mataiwoi, kec. Andowia, Kab. Konawe Utara,
dengan ucapan bismillahirahmaanirrahiim, Insya Allah publik bersama
mimpi kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar